beranda, ruangekspresi

Bank Gojek, Nyata atau Sekadar Mimpi?

Harga saham PT Bank Artos Indonesia Tbk. melejit 24,77% dalam sehari menjadi Rp2.770 per saham pada perdagangan Jumat 27 Desember 2019. Rampungnya transaksi Jerry Ng dan Patrick Walujo mengakuisisi emiten berkode ARTO itu ditenggarai menjadi salah satu penyebab utama lonjakan harga saham bank yang sedang kacau kinerjanya tersebut.

Harga saham ARTO memang mulai menanjak sejak Agustus 2019 ketika Patrick dan Jerry berencana mengakuisisi bank tersebut. Sentimen positif dari gorengan kian kencang setelah ada rumor Bank Artos akan menjadi Bank Gojek atau GoBank. Jadi, Bank Artos akan memberikan jasa transaksi semua layanan Gojek.

BACA JUGA: Fakta Hubungan Antara Bank Artos dengan Rencana Bank Gojek

Nah, kehadiran Patrick menjadi faktor penguat rumor itu karena dia adalah co-founder di Northstar yang merupakan salah satu investor Dekakorn asal Indonesia tersebut. Pada 26 Desember 2019, Patrick dan Jerry Ng resmi membeli saham ARTO di level harga Rp395 per saham atau di bawah harga ARTO saat ini.

Lalu, apakah benar ARTO akan diarahkan menjadi bank digital yang terafiliasi dengan Gojek?

Sebenarnya, ARTO bisa saja menjadi bank yang terafiliasi dengan Gojek, tetapi dengan syarat yang tidak mudah. Salah satu syarat utamanya adalah pemegang saham harus menyuntikkan modal dalam jumlah besar.

Jadi, menurut regulasi, bank yang bisa memberikan layanan digital secara luas minimal harus berada di level bank umum kegiatan utama (BUKU) II dengan modal inti minimum Rp1 triliun. Saat ini, Bank Artos berstatus Bank BUKU I dengan ketentuan modal minimum Rp100 miliar. Di sisi lain, modal inti ARTO saat ini sudah di bawah Rp100 miliar alias di level Rp80 miliar-an.

Artinya, status Bank Artos sudah hampir mirip dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) karena sudah di bawah minimum modal inti yang ditentukan OJK.

Selain itu, kondisi keuangan Bank Artos juga tengah tidak sehat, ARTO mencatatkan rugi bersih lima tahun berturut-turut termasuk sampai kuartal III/2019. Lalu, rasio kredit bermasalah kotor Bank Artos berada di level 8%. Artinya, Bank Artos butuh modal untuk menyelesaikan kredit bermasalah tersebut.

Secara total, Bank Artos mungkin membutuhkan sekitar Rp1,5 triliun sampai Rp2 triliun untuk bisa naik kelas sekaligus menyelesaikan kredit bermasalahnya tersebut.

Jika pun sudah naik kelas jadi bank BUKU II, Bank Artos tidak serta merta menjadi bank yang bisa bersaing untuk layanan digital meskipun disokong oleh mitra seperti Gojek. Bank Artos harus bisa naik kelas minimal menjadi Bank BUKU III, dengan kebutuhan modal minimum Rp5 triliun agar ruang ekspansinya terbuka dengan lebar.

Itu pun akan tetap sulit bersaing dengan bank BUKU IV seperti, Bank Mandiri, BCA, BRI, BNI, Bank CIMB Niaga, dan Bank Panin. Toh, persaingan bank cenderung berada di BUKU IV, sedangkan bank papan tengah bak penonton persaingan ketat para bank dengan kasta tertinggi.

Apakah Jerry maupun Patrick mau menggelontorkan dana besar untuk mendongkrak kelas Bank Artos hingga menjadi bank BUKU III?

Untung-Rugi Investasi Patrick di Artos
Nah, di sini ada yang menarik, status transaksi pembelian Bank Artos Jerry Ng lewat PT Metamorfosis adalah akuisisi, sedangkan status pembelian Bank Artos oleh Patrick adalah investasi. Jadi, ada kemungkinan Patrick tidak berminat menjadikan Bank Artos sebagai Bank Gojek atau Gojek malah tidak membutuhkan entitas semacam bank toh sistem pembayaran maupun paylater sudah bisa dilakukan melalui entitas fintechnya.

Patrick Walujo lewat Wealth Track Technology membeli 161,03 juta lembar saham Bank Artos di harga Rp395 per saham. Artinya, dia menggelontorkan sekitar Rp63,6 miliar.

Nah, jika dihitung dengan harga saham Bank Artos saat ini, artinya Patrick memiliki simpanan uang senilai Rp446,06 miliar. Nilai itu naik 601,26% dibandingkan dengan nilai saat dia membeli saham Bank Artos.

Lantas, apakah itu bisa langsung dijualnya kembali? tentu saja tidak, siapa pula yang mau membeli saham yang mengalami kerugian dalam 5 tahun terakhir termasuk kuartal III/2019 kemarin.

Di sinilah peran Jerry Ng dan kawan-kawan eks direksi BTPN untuk membenahi kinerja Bank Artos. Jerry Ng yang berpengalaman sebagai bankir Danamon dan BTPN sangat kenal sekali dengan segmen kredit UMKM yang juga menjadi target pasar Bank Artos.

Selain itu, Jerry Ng yang membawa Anika Faisal adalah direksi yang membangun Jenius di BTPN. Artinya, bisa jadi Jerry Ng dan Anika akan menjadikan Bank Artos sebagai bank digital yang bisa menjangkau UMKM lebih dalam lagi.

Namun, proses itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Bank Artos butuh waktu 1-3 tahun untuk bisa kembali pulih kinerja keuangannya. Setelah itu, tidak lantas Bank Artos menjadi layak dijual dan menarik minat pembeli. Mungkin dibutuhkan waktu 5-8 tahun untuk memoles Bank Artos menjadi bank digital bersegmen UMKM yang mumpuni.

Setelah itu, Patrick baru bisa menjual Bank Artos di tengah daya tarik industri perbankan Indonesia yang memang tengah dilirik banyak investor asing. Teranyar, Bangkok Bank memborong saham Bank Permata dari tangan Astra dan Standard Chartered.

Dengan begini, mimpi adanya Bank Gojek artinya hanya angan-angan belaka atau memang masih bisa direalisasikan?

Standar
beranda, ruangekspresi

Wonderkid Indonesia Bakal Gebrak Dunia Bulu Tangkis Pada 2020

Dua wonderkid bulu tangkis Indonesia bersiap untuk menjajal level senior pada tahun depan. Kira-kira akan sejauh mana ya mereka bisa melaju?

Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan tunggal putri Putri Kusuma Wardhani menjadi dua wonderkid Indonesia yang masuk ke tim utama pada tahun depan. Siapa sesungguhnya mereka berdua?

Baca lebih lanjut

Standar